Senin, 28 Oktober 2013

UTS DIPP CHITRA YUANITA 105120307111065


DAILY HABBIT : Bedwetting
 
Tanya
Saya mempunyai anak (perempuan umur 7 thn kelas 2 SD) belakangan ini sering sekali mengompol. Dia sudah tidak memakai diapers/pempers sejak umur 3 tahun dan sejak itu jarang sekali mengompol. Sejak umur 6 tahun (saat masuk SD), dia tidur di kamarnya sendiri dan itu pun hanya sesekali mengompol. Namun herannya sejak kurang lebih 6 bulan terakhir ini dia sering sekali mengompol bahkan akhir akhir ini bukan hanya saat tidur malam tapi jg saat tidur siang. Saya sudah membiasakan anak anak saya untuk buang air kecil dulu sebelum tidur, tapi tetap saja anak saya ini mengompol. Adiknya (laki2 umur 3 thn 10 bln) justru baru belakangan ini lepas dari diapers, tapi sangat jarang mengompol. Padahal anak perempuan saya kalau minum susu di malam hari cuma 1 kali. Apakah ada hubungannya antara mengompol dgn kebiasaan menahan kencing, karena anak perempuan kami ini suka sekali menahan kencing apalagi saat asyik brmain. Apa yg harus saya lakukan agar dia tidak mengompol lagi ? Mohon bantuannya, thx

Jawab dan Pembahasan
Mengompol istilah kedokterannya adalah enuresis, yaitu mengeluarakan air seni secara tidak sadar pada usia dimana seharusnya sudah dapat mengendalikan keinginan buang air kecil, dan hal ini merupakan hal yang umum terjadi pada anak. Bagi anak, mengompol sering merupakan hal yang sangat memalukan. Sedangkan bagi orang tua, hal ini dapat merupakan pengalaman yang menjengkelkan. Mengompol bukanlah merupakan kesalahan anak. Sayangnya, beberapa orang tua masih berfikir bahwa mengompol berasal dari kurangnya disiplin, dan dapat disembuhkan dengan hukuman. Hal ini sangat jauh dari kebenaran.
Mengompol bisa dibagi menjadi 2 tipe: primer dan sekunder. Tergolong primer jika seorang anak tidak pernah tidak mengompol sejak kecil. Sedangkan sekunder bila anak pernah tidak mengompol selama miimal 6 bulan, setelah itu baru timbul keluhan.
  • Enuresis primer: ngompol yang terjadi sejak usia dini.
Mengompol tipe primer menunjukkan belum matangnya susunan saraf, sehingga anak tidak bisa merasakan sensasi penuhnya kandung kencing pada saat tidur, sehingga anak tidak terbangun pada saat tidur malam. Penyebabnya bisa salah satu atau kombinasi dari berbagai macam faktor, yaitu  tidak bisa menahan kencing di malam hari, anak tidak terbangun di malam hari karena kandung kencingnya penuh, anak memproduksi urin dalam jumlah banyak di malam hari dan pada saat jam tidur, anak tidak mempunyai kebiasaan ke belakang yang baik (toilet training), serta anak punya kebiasaan sering menahan kencing.
  • Enuresis sekunder: ngompol akibat penyakit.
Mengompol tipe sekunder bisa disebabkan gangguan organ atau problem emosi. Gejala yang timbul bisa menunjukkan penyebab mengompol, baik psikis, gangguan di susunan saraf atau penyakit ginjal dan saluran kemih.Gejala-gejala yang menunjukkan gangguan susunan saraf atau ginjal dan saluran kemih, bisa berupa mengompol sepanjang hari, sering kencing, kencing tidak puas, sakit saat berkemih, tidak bisa menahan kencing, kencing yang menetes-netes atau perubahan warna kencing dan gejala lain seperti sulit dan tidak bisa mengontrol buang air besar
Ngompol pada anak yang terjadi saat tidur malam hari disebabkan oleh produksi urine yang melebihi kapasitas kandung kemih. Hasil studi menyatakan bahwa ngompol adalah masalah bawaan dari orang tua mereka. 40 % anak akan ngompol jika salah satu orang tuanya memiliki masalah ngompol ketika anak-anak. Prosentasi ini akan meningkat hingga 70 % jika kedua orang tua memiliki pengalaman ngompol.Dahulu kebiasaan mengompol dianggap sebagai masalah psikologis. Namun sekarang diketahui bahwa faktor biologis memegang peranan lebih besar.
Mengenai permasalahan anak yang malas ke kamar mandi apabila sedang asik bermain, maka kita harus mengingatkannya bila kita melihat "gelagat" bahwa ia ingin pipis. Karena anak Ibu tersebut juga sudah besar yaitu  usia 7 tahun, maka Ibu bisa mengajaknya untuk berdialog mengenai bahaya bila menahan pipis. Ibu juga bisa bekerjasama dengan dokter anak langganan untuk membantu menerangkan akibat apabila suka menahan pipis. Bila memang tidak ada kelainan pada organ/saluran kemihnya, penyebab mengompol anak Ibu lebih cenderung pada masalah psikologis (menahan pipis saat asik bermain) juga masalah pada toilet trainingnya. Karena itu, kita harus benahi segera masalah toilet training tersebut. Kunci utama dari toilet training adalah konsistensi, apa lagi bila anak sudah menginjak usia di atas 3 thn. Tanpa konsistensi dan kesabaran dari orangtua, maka program toilet training ini tidak akan berhasil. Yang harus dilakukan jika anak mengompol adalah bersikaplah sewajarnya, jangan menunjukkan rasa jengkel, marah atau bahkan panik.Bicarakan baik-baik dengan si anak. Ada banyak kasus dimana anak berhenti mengompol setelah diajak bicara dari hati-hati. Bila penyebabnya karena ia iri dengan perhatian orang tua kepada adik bayinya cari pemecahan bersama dan beri perhatian yang cukup untuk kakaknya. Beri dukungan kepada anak, ini adalah tindakan terpenting. Ejekan, omelan bahkan hukuman akan membuat anak jadi depresi dan cemas, sehingga anak menjadi pendiam, minder, pemalu yang akan menambah masalah lagi dan memperberat kebiasaan mengompolnya. Jadi jangan sekali-kali mempermalukan anak atau membandingkan dengan anak lain, malah bila si anak berhasil tidak mengompol berilah ia hadiah dan pujian tentang keberhasilannya dihadapan banyak orang, agar ia semakin termotivasi.
Penyebab anak mengompol, baik di rumah maupun di sekolah:
  1. Gejala penyakit misalnya infeksi pada saluran kencing dan gangguang sistem saraf akibat tekanan psikologis.
  2. Ada masalah pada kandung kemihnya yang menyebabkan anak harus buang air kecil lebih sering, walaupun hanya sedikit urine saja atau sebelum kandung kemihnya penuh.
  3. Anak belum siap secara fisik karena sistem tubuhnya belum sempurna. Anak belum mampu menahan air kencing di kandung kemih, tidak menyadari kebutuhan buang air kecil, bangun dari tidur dan pergi ke kamar mandi.
  4. Anak belum terbiasa pergi ke toilet sendiri karena biasanya selalu dibantu oleh Anda (orang tua) dan pengasuhnya dalam hal melepaskan dan mengenakan pakaian.
  5. Faktor keturunan dari orang tuanya.
  6. Anak tidak berani menyampaikan keinginan kepada gurunya bahwa ia mau menggunakan toilet di sekolahnya.
  7. Letak kamar kecil atau toilet terletak jauh dari kelas anak Anda, gelap dan terpencil sehingga anak merasa takut pergi sendirian.
  8. Toilet sekolah berbeda dengan toilet di rumah dan anak Anda tidak merasa nyaman dengan model WC (jongkok atau duduk).
  9. Anak merasa cemas dan tidak aman, misalnya saja karena ditinggal cuti pengasuhnya, kelahiran adik baru, atau pindah ke rumah baru.
  10. Kebersihan toilet di sekolah yang digunakan oleh banyak orang tidak sebersih toilet di rumah, menyebabkan anak enggan untuk menggunakan toilet di sekolah.

Saat siang hari anak Anda yang sudah terlatih untuk menggunakan toilet mungkin tidak memiliki kebiasaan mengompol. Sementara di malam hari karena jam tidur yang panjang, untuk tetap menjaga celana tetap kering sepanjang malam adalah keterampilan yang sulit dikuasai anak. Terutama ketika anak tertidur sangat pulas. Ia belum menguasai keterampilan untuk bisa menahan, bangun dari tidurnya dan pergi ke toilet ketika kandung kemihnya penuh. Yakinkan anak Anda bahwa mengompol adalah masalah yang umum terjadi pada anak-anak seusianya. Beri dukungan kepadanya dan katakan kepadanya bahwa ia pasti bisa mengatasi masalah tersebut.
Tips mengatasi kebiasaan mengompol pada anak:
  • Jelaskan kepada anak bahwa Anda tidak marah kepadanya karena ia mengompol. Anda justru ingin membantunya mengatasi kebiasaan mengompolnya tersebut. Selain usia anak yang semakin besar, ingatkan juga pada anak bahwa mengompol akan menyebabkan anak merasa tidak nyaman karena baju, celana, kaki dan tempat tidurnya basah.
  • Untuk memudahkan penjelasan kepada anak mengenai pentingnya tidak selalu tergantung kepada popok, Anda bisa mencari video di internet atau membeli buku yang memiliki gambar-gambar menarik menjelaskan cara yang dapat membantu mereka mengontrol kandung kemihnya dan mampu pergi ke toilet sendiri jika butuh buang air kecil.
  • Sebaiknya untuk mencegah anak mengompol adalah dengan melakukan beberapa latihan pada beberapa malam dulu. Cek popok anak setiap pagi hari untuk melihat apakah anak bisa menjaga popoknya untuk tetap kering sepanjang malam atau tidak. Usahakan sesegera mungkin setelah anak bangun dari tidurnya. Dengan begitu jika memang popoknya basah, maka Anda akan bisa melihat apakah pembasahan popok terjadi di malam hari atau pagi hari.
  • Jika setelah beberapa latihan saat malam hari anak selalu bisa menjaga popoknya untuk kering sampai pagi hari, maka itu berarti anak sudah siap untuk tidur dengan celana dalamya.
  • Bila dalam beberapa hari latihan anak tetap saja mengompol, mungkin memang anak Anda belum siap untuk menjaga celananya tetap kering saat malam hari. Anda bisa mengulangi latihan ini beberapa bulan kemudian. Tidak memaksa anak dan menunggu saat yang tepat adalah yang terbaik, dengan begitu Anda tidak perlu repot mengganti linen dan pakaian yang basah karena bekas mengompol setiap pagi.
  • Dalam masa latihan mungkin Anda bisa memberikan pull-up diaper kepada anak Anda yakni popok yang berbentuk seperti celana dalam anak.
  • Biasakan mengajarkan anak untuk mandiri pergi ke toilet sendiri tanpa dibantu oleh Anda (orang tua) dan pengasuhnya dalam hal melepaskan dan mengenakan pakaian.
  • Ajarkan anak untuk berani menyampaikan keinginan kepada gurunya ketika ingin menggunakan toilet di sekolah.
  • Jangan pernah mempermalukan anak Anda dengan memberitahukan kebiasaan mengompolnya tersebut di depan orang lain .
  • Batasi jumlah cairan yang diminum anak saat malam hari, terutama 1 – 2 jam sebelum tidur.
  • Ajak anak ke toilet dan buang air kecil beberapa saat sebelum waktu tidur. Buang air kecil sebelum tidur dapat dilakukan sebagai kegiatan rutin yang dilakukan anak sebelum beranjak tidur selain mandi, gosok gigi dan dibacakan cerita oleh ayah atau ibu.
  • Saat anak sudah tertidur, Anda bisa membangunkannya untuk pergi ke toilet pada jam tertentu atau sebelum akhirnya Anda beranjak untuk tidur juga. Bantu anak untuk membuka celananya dan perintahkan anak untuk buang air kecil. Setelah anak buang air kecil, Anda bisa membawa anak kembali ke kamar tidurnya untuk melanjutkan tidurnya.
  • Pastikan ada lampu tidur kecil yang menyala di jalan atau gang antara kamar anak Anda dan toilet di rumah. Dengan begitu ia bisa melihat jalan ke kamar mandi apabila terbangun di malam hari dan ingin membangunkan Anda untuk minta ditemani atau menggunakan toilet sendiri.
  • Beberapa orang tua berhasil menghilangkan kebiasaan mengompol anaknya dengan mengajak anak untuk pergi ke toilet dan buang air kecil secara rutin setiap jam di siang harinya.
  • Untuk memudahkan anak pergi ke toilet di malam hari, usahakan jalan antara kamar anak Anda dan toilet bebas dari barang-barang atau mainan anak yang berserakan.
  • Walaupun mengompol bukanlah kesalahannya, sebaiknya Anda mendorong anak untuk turut bertanggung jawab dengan memintanya untuk membantu Anda saat membersihkan dan mengganti linen atau sprei yang basah.
  • Jika anak Anda mengompol dengan tenang minta anak Anda untuk segera mengganti pakaiannya yang basah dengan yang kering agar air kencingnya tidak menyebabkan iritasi pada kulitnya. Bila diperlukan Anda juga bisa memandikannya. Katakan kepada anak Anda untuk mencoba tidak mengompol lagi malam berikutnya.
  • Selalu gunakan alas tidur dari bahan serap yang bisa dicuci sekaligus memiliki lapisan pelindung kasur tahan air.
  • Letakan alas tidur pelindung kasur dan linen serta pakaian kering anak di tempat terjangkau, dekat dengan anak. Sehingga Anda bisa mengganti linen dan pakaian anak dengan cepat apabila dibutuhkan.
  • Terkadang anak-anak yang sudah terlatih menggunakan toilet di siang hari masih memiliki kebiasaan mengompol di malam hari. Memang dibutuhkan waktu dan kesabaran mulai beberapa bulan sampai tahun bagi anak untuk bisa bebas dari popok sama sekali.
  • Berikan pujian, pelukan atau sticker yang dapat anak Anda lekatkan ke ke papan khusus atau kalender setiap anak berhasil tidak mengompol. Berikan semangat dengan memberikan hadiah untuknya apabila anak berhasil menjaga celananya untuk selalu tetap kering.
  • Apabila Anda meninggalkan anak dengan pengasuh di rumah atau menitipkan anak kepada kakek dan neneknya, maka beritahukan jadwal kebiasaan mengajak anak ke kamar mandi pada jam-jam tertentu anak biasa buang air kecil. Usahakan latihan atau terapi supaya anak tidak mengompol terus berlanjut walaupun Anda tidak bersamanya.
  • Anda bisa berkonsultasi dengan dokter anak Anda jika sampai usia 6 tahun ia masih memiliki kebiasaan mengompol untuk melihat apakah ada penyebab lain. Anak membutuhkan perawatan sebagaimana mestinya segera karena ada kemungkinan kebiasaan mengompolnya bisa jadi disebabkan banyak hal antara lain karena ada infeksi pada saluran kencingnya, faktor psikologis, diabetes dan masalah keluarga



Selasa, 02 Oktober 2012

KUIS PSIKOLOGI REMAJA (CITIZEN DUANE)


KUIS PSIKOLOGI REMAJA (CITIZEN DUANE)
1.       Jelaskan pengaruh keluarga dalam pembentukan identitas Duane
2.       Membandingkan Konsep diri Duane Balfour dan chad Mitod
3.   Bagaimana proses Asimilasi dan akomodasi Duane Balfour sehingga dia dapat mengakomodasi proses kognitif dari gagal menjadi berhasil?
4.       Jelaskan Locus of Control Duane Balfour?

JAWABAN
1.      Pada dasarnya keluarga sangat berpengaruh dalam pembentukan identitas anak.Sosok Duane Balfour sangat terinspirasi oleh ayahnya yaitu Cecil Balfour, seseorang yang memiliki motivasi tinggi dan mempunyai prinsip yang sangat kuat walaupun terkadang kurang diterima di masyarakat pada umumnya.Seperti halnya Duane, ia berusaha untuk melakukan apa yang dia anggap benar dan ditujukan bagi kepentingan umum. Sama halnya dengan yang telah dilakukan oleh sang ayah sebelum meninggal akibat ditembak karena dianggap kurang waras. Namun karena Duane memiliki dendam pada keluarga Milton akibat dari kematian ayahnya, minatnya selalu tersalurkan untuk mengalahkan Chad Milton dengan berbagai  cara. Mulai dari lomba-lomba yang diikuti Chad sampai menyalonkan diri menjadi ketua Organisasi Siswa. Pengaruh keluarga dalam pembentukan identitas Duane Balfour yaitu pada saat ia kalah pemilihan sekolah tinggi terhadap musuhnya Chad, ia memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai walikota terhadap keinginan gurunya tersebut. Atas idenya yang memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai walikota Ridgeburg, Duane mendapat dukungan dari saudaranya yaitu Maurine yang senantiasa mendukung dan memberi suport kepadanya. Dari dukungan tersebutlah Duane dapat memotivasi dirinya untuk bisa memenangkan pencalonan tersebut dengan berbagai upaya yang akan ia lakukan. Dalam hal ini Ibu Duane tidak menyetujui hal yang dilakukan oleh Duane tetapi ia selalu mengontrol, memberi batasan dan nasihat kepada Duane agar berpikir kembali tentang apa yang ia lakukan.

2.      Konsep diri yang dimiliki oleh Duane Balfour ia berambisi,memiliki tekad yang kuat,tidak pantang menyerah dan selalu berfikir kedepan yaitu ia berusaha dan membuktikan bahwa dia bisa menjadi mahasiswa sukses meskipun tidak terpilih pada saat pemilihan Organisasi sekolah waktu itu. Tetapi ia memutuskan untuk jadi walikota Ridgeburg. Keputusannya itu mendapat dukungan positiv dari saudaranya (Maurine) untuk terus maju mencalonkan diri menjadi walikota. Sedangkan konsep diri yang dimiliki Chad Milton yaitu  dimana ia hanya bisa memanfaatkan kedudukan yang dimiliki neneknya yang menjadi walikota,ia tidak mempunyai pendirian sikap.Chad memiliki kekuasaan yang penuh sehingga tidak ada yang bisa melarang tentang sikapnya,semisal melanggar peraturan dan selalu bertindak seenaknya terhadap orang lain.

3.      Proses asimilasi dan akomodasi Duane Balfour yang dimana ia pernah mengalami kegagalan terus menjadi sebuah keberhasilan yaitu ia selalu berusaha dan mencoba apa yang telah diajarkan oleh sang ayah yang tidak pernah putus asa dalam menjalankan sesuatu. Dari hasil mencoba itu ia mengolahnya dengan pemikirannya sendiri dimana ia selalu optimis dengan hasil yang akan diperolehnya nanti. Duane terus belajar dan berpikir dari setiap kejadian yang terjadi.Kemudian dari hasil yang telah didapatkan itu ia berfikir kembali untuk berhenti dari pencalonan walikota setelah diumumkannya bahwa ia memenangkan pencalonan tersebut dan akhirnya Duane menjadi pribadi yang lebih baik dari yang sebelumnya

4.      Locus of Control yaitu suatu persepsi yang dilakukan oleh individu terhadap suatu kejadian, dimana Duane mengalami kejadian yang memunculkan sikap permusuhan dengan temannya. Awal mula rasa dendam yang di rasakan oleh Duane pada saat Chad memilih menyetujui tentang penembakan ayahnya oleh polisi setelah ia menjadi kekerasan.   Disini Duane sudah mengalami banyak peristiwa yang membuat dia belajar banyak hal. Dari pemilihan walikota tersebut Duane pun belajar bahwa kalah menang tergantung dari bagaimana orang itu memandangnya, dan walaupun kalah tapi dia bangga sudah berjuang dengan maksimal dari situlah Duane belajar banyak hal, dari gagal menjadi berhasil dan itu juga mengubah persepsinya tentang bagaimana berhasil itu. dan ia pun mengundurkan diri dari pencalonan walikota Ridgeburg. Dari situ ia mendapatkan pengalaman yang sangat berharga.  Pada awalnya Duane sangat ambisius,memiliki tekad yang kuat hingga melakukan segala cara, namun setelah beberapa peristiwa yang dialami duane pun sadar.

Jumat, 06 Juli 2012

PSIKOLOGI ANAK

 
SINOPSIS DAN ANALISIS FILM “DIARY OF A WIMPY KID”
Greg Heffley (Zachary Gordon) adalah seorang anak sekolah menengah yang begitu antusias untuk mengetahui bagaimana sekolah barunya tersebut. Dibandingkan dengan anak dengan usia yang sama, Greg termasuk anak yang belum mengalami pertumbuhan signifikan, ukuran tubuhnya masih tetap sama seperti saat ia di sekolah dasar. Ibu Greg memberikan sebuah buku catatan yang disebutnya sebagai jurnal (diary) agar ia dapat mencatat segala peristiwa yang ia alami selama sekolah menengah. Sedangkan sang kakak, Rodrick selalu menakut-nakuti dan memberikan saran-saran yang nampaknya sedikit mencengangkan bagi Greg, seperti tidak ke kamar mandi sekolah, tidak berteman dengan Rowley yang menurutnya aneh. Rowley Jefferson (Robert Capron) adalah teman Greg sejak kecil, ia bertubuh besar, tingginya sama dengan Greg dan berambut pirang. Greg menganggap Rowley masih anak-anak karena dari cara berpikirnya dan bagaimana ia berpakaian maupun berperilaku. Greg berpikir ia dapat dengan mudah menjadi populer dibandingkan Rowley. Sedangkan Fregley adalah anak yang dianggap paling aneh di sekolah. Melihat usia Greg yang masuk usia sekolah menengah yakni masa transisi antara anak-anak menuju masa remaja. Gen yang diwariskan dari orang tua masih mempengaruhi pemikiran dan perilaku selama masa remaja, tetapi kini gen berinteraksi dengan kondisi-kondisi sosial dunia remaja (keluarga, teman-teman sebaya, persahabatan, berkencan, dan pengalaman-pengalaman bersekolah). Relasi dengan orang tua memiliki bentuk yang berbeda, hubungan dengan teman-teman sebaya yang semakin intim, dan kencan dilakukan untuk pertama kali, demikian pula penjajakan seksual dan mungkin hubungan seksual. Pemikiran-pemikiran remaja lebih abstrak dan idealis. Menurut Piaget, remaja usia 11-15 tahun telah mengalami Pemikiran Operasional Formal, yakni pemikiran yang lebih abstrak daripada pemikiran seorang anak. Remaja tidak lagi terbatas pada pengalaman konkret aktual sebagai dasar pemikiran. Sebaliknya, mereka dapat membangkitkan situasi-situasi khayalan, kemungkinan-kemungkinan hipotesis, dan penalaran yang benar-benar abstrak (Santrock, 2002: 7).
Awal masuk sekolah menengah, ia melihat banyak keanehan yang terjadi di sekolah, seperti berkelahi di koridor, bahkan membuang permen karet di loker. Ketika pelajaran olah raga, ia bersama Rowley mengandai-andai peringkat antara 1-200 dirinya di sekolah, ia menganggap dirinya berada diurutan 19, Rowley berada diposisi 154 sedangkan Fregley berasa diurutan 201. Terlihat bahwa Greg memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi sehingga ia berani menempatkan dirinya berada diurutan 19, jauh diatas temannya Rowley dan Fregley. Ia beranggapan bahwa dirinya mempunyai kemampuan yang lebih baik dibandingkan teman-temannya.
Kemudian guru olah raga mereka datang dan mengelompokkan siswanya menjadi dua bagian, siswa dengan badan besar (memakai kaos) dan siswa dengan tubuh kecil (tanpa menggunakan kaos). Greg dan Rowley masuk dalam kelompok siswa dengan tubuh kecil dan tanpa menggunakan kaos. Saat kubu yang tanpa menggunakan kaos dikejar oleh yang menggunakan kaos, Greg dan Rowley pun lari dan memutuskan bersembunyi, disanalah mereka bertemu Angie (Chloe Moretz). Disana Angie memberitahu dan menceritakan mengenai masa tranisi karena pada saat itu Greg dan Rowley tampak membicarakan tentang apa yang mereka alami di hari pertama mereka di sekolah menengah. Setelah keluar dari persembunyian mereka, Greg melihat ada sebuah keju busuk di lapangan, kemudian ada seorang anak yang menceritakan tentang mitos “Cheese Touch”, yakni mitos yang pertama kali dilakukan oleh Derren Wash dengan menyentuh sebuah keju busuk di lapangan kemudian ia dijauhi teman-temannya, barang siapa yang disentuh oleh orang yang telah menyentuh keju tersebut akan dijauhi teman-temannya. Dalam peristiwa tersebut bisa menjadi bukti bahwa pada usia remaja bisa mulai berpikir secara abstrak, mitos yang belum pernah diketahui sebelumnya dapat diterima oleh kognisinya dan ia juga mempercayai mitos tersebut. Selain itu, ada kejadian yang menarik yakni ketika makan siang di kafetaria sekolah. Kafetaria menjadi tempat yang menyeramkan dimana hanya orang-orang tertentu saja yang bisa menempati tempat duduk, dalam arti hanya anak-anak yang dianggap populer saja yang bisa duduk disana, sedangkan bagi yang tidak dapat tempat duduk harus makan di dekat tempat sampah. Greg, Rowley dan Fregley tidak mendapatkan tempat duduk dan mau tidak mau mereka duduk di dekat tempat sampah. Menurut Santrock, seorang anak yang memiliki julukan atau label berpengaruh terhadap self esteem, perkembangan emosi dan psikososial anak. Dalam kasus ini, anak yang populer biasanya memiliki self esteem yang positif sedangkan anak yang tidak populer memiliki self esteem yang negatif. Ini menyebabkan mereka menjadi kurang percaya diri, sulit beradaptasi dengan lingkungan baru maupun kesulitan untuk berkomunikasi.

Mengetahui adiknya Greg dan Rowley tidak mengalami hal yang baik pada hari pertama masuk sekolah menengah, Rodrick pun menyarankan agar mereka bisa masuk buku tahunan yakni dengan memberikan kesan atau masuk kelas favorit. Keesokan harinya ketika melihat pengumuman tentang kelas favorit, Greg dan Rowley bertemu dengan Patty Farrel. Patty adalah teman kecil Greg yang pernah dibuat malu dengan mengolok-olok di depan teman-temannya dan menjadi dendam pada Greg. Ketika pelajaran olah raga, Greg bergulat dengan Patty, Patty menjadi pemenang karena Greg tidak tahu harus memegang bagian yang mana. Peristiwa itu diabadikan di majalah sekolah dan membuat Greg malu, peringkatnya turun menjadi 72. Greg mengatakan untuk mulai merubah gaya berpakaiannya. Keesokan harinya ia menggunakan kemeja dengan dasi namun Rowley menggunakan baju yang sama dan mengatakan ingin menjadi sama seperti Greg. Pada masa ini, remaja mulai mencari sosok yang dianggapnya baik, lebih dari dirinya untuk ditiru dengan tujuan agar dirinya bisa dianggap keberadaannya dan menjadi perhatian. Karena sangat malu, Greg berpikir bahwa ini harus mencari teman baru. Namun ketika ia bercerita pada ibunya, ia mendapatkan pemikiran bahwa ia tidak perlu mencari teman baru namun ia mungkin perlu merubah penampilan Rowley. Masa transisi remaja membuat perubahan perubahan biologis yang memicu peningkatan minat terhadap citra diri (body image) (Santrock, 2002: 7). Remaja telah menganggap penampilan menjadi hal yang penting karena saat tersebut mereka mulai menggunakan tubuhnya dengan baik dan mereka juga mulai tertarik pada lawan jenis. Pada kasus Greg, ia mengenggap penampilan Rowley yang meniru dan yang masih seperti anak-anak akan merusak citranya. Salah satu yang nampak yakni keinginan Greg untuk makan banyak agar tubuhnya menjadi cepat tumbuh besar seperti teman-temannya dan berbahasa seperti anak remaja, yakni ketika akan bermain menggunakan kata hang out bukan play.
Setelah menyaksikan sebuah tayangan saat pelajaran, Greg pun mendapat inspirasi untuk membuat kesan dan menjadi terkenal dengan bergabung Patroli Keamanan bersama Rowley. Setelah resmi menjadi anggota patroli keamanan, mereka bertemu Angie dan ia mengatakan bahwa patroli kemanan adalah yang ‘paling rendah’, namun mereka tidak mengindahkan. Ketika bermain bersama, terjadi kecelakaan sehingga lengan Rowley patah. Mengejutkan, teman wanita di sekolahnya mendadak menjadi simpatik dan mendekati Rowley, ia pun menjadi terkenal dan Greg iri. Peringkat Rowley pun naik menjadi nomor 19. Ketika ada lomba karikatur di sekolah, Greg memutuskan ikut dengn Rowley. Namun ketika sedang menggambar bersama, Greg mengejek karya Rowley. Pada saat pengumuman, ternyata Rowley yang menjadi pemenang dan Rowley pun menjadi makin terkenal.
Karena lengannya yang masih dibalut, Rowley tidak dapat menjalankan tugasnya sebagai patroli keamanan sekolah dan akhirnya Greg bertugas sendiri. Namun saat bertugas mengantar anak sekolah dasar pulang, anak remaja yang mengganggunya melintas di jalan dan ia pun panik kemudian menyuruh anak-anak kecil tersebut masuk dalam lubang untuk bersembunyi. Ia berhasil mengecoh anak remaja namun aksinya diketahui orang yang rumahnya berada di seberang jalan, ketika dipanggil Rowley ia pun mengaku kemudian ia kabur agar orang tersebut tidak tahu bahwa yang sebenarnya itu bukan Rowley melainkan Greg dan saat itupun sedang hujan deras. Keesokan harinya Rowley dipanggil pengawas patroli keamanan dan dihukum atas kelalaian tugas yang ia bahkan tidak mengetahui ia dihukum untuk apa. Melihat temannya dihukum, Greg pun mengatakan bahwa pelaku sebenarnya adalah dirinya dan ia menganggap hal tersebut hanyalah lelucon. Namun tidak bagi Rowley, ia sangat marah karena Greg tidak pernah meminta maaf atas tindakannya terlebih sebelumnya ia telah mematahkan tangan Rowley. Rowley mengatakan Greg bukan teman yang baik dan mengakhiri persahabatan mereka. Apa yang dilakukan oleh Greg termasuk the personal fable, yakni bagian dari egosentrisme remaja yang meliputi perasaan unik seorang anak remaja (Santrock, 2002: 12). Greg merasa kesalahan yang dilakukannya bukan hal yang disengaja dan ketenaran yang selama ini didambakannya bukannya terwujud malah Rowley yang dari awal ia pikir tidak mungkin menjadi perhatian malah menjadi terkenal melebihi dirinya. Ia berpikir bahwa apa yang dia rasakan, kekecewaan tersebut hanya ia yang merasakan bahkan orang lain tidak tahu bagaimana rasanya, oleh karena itu ia awalnya tidak ingin berbaikan dengan Rowley. Sampai akhirnya ia mengetahui Rowley memiliki teman dekat bernama Collins.
Saat acara lomba tari dengan ibu, Greg bertemu Rowley. Ibu Greg menyarankan untuk berbaikan, Greg pun menyetujuinya. Namun rencana berbaikan tersebut urung dilakukan karen ada Collins yang menghalangi rencana Greg untuk berbaikan dengan Rowley. Keesokan harinya di sekolah, Rowley menghampiri Greg di lapangan. Bukannya berbaikan namun mereka malah berdebat mengenai games dan mereka malah semakin bertengkar. Namun tiba-tiba anak remaja yang mengejar mereka saat Hallowen datang dan mengancam akan menghajar mereka. Anak remaja tersebut menyuruh Rowley memakan keju busuk yang melegenda (cheese touch), karena terdesak ia pun memakannya kemudian teman-teman sekolahnya pun berhamburan untuk melihat keributan apa yang terjadi. Mengetahui keju tersebut telah dimakan, mereka bertanya siapa yang memakan keju tersebut, tiba-tiba Greg mengaku sebagai orang yang memakannya. Greg kemudian mengatakan dengan jujur dengan kehidupan di sekolahnya yang ‘aneh’, ia pun mengajak teman-temannya untuk melakukan hal normal dan melupakan mitos tersebut tapi teman-temannya tidak peduli dan berlari agar tidak terkena cheese touch yang dibawa Greg.Tahun pertama di sekolah menengah pertama telah dilalui oleh Greg. Buku tahunan pertamanya pun telah keluar. Greg berhasil masuk kelas favorit seperti yang ia dambakan yakni menjadi populer meskipun sebelumnya dilalui dengan kejadian-kejadian yang tidak menyenangkan. Dan ia kembali berteman baik dengan Rowley dan Angie.
Film ini adalah salah satu film yang menggambarkan tentang masa transisi anak menuju remaja. Apa yang ditampilkan tidak berlebihan dan berdasarkan kehidupan anak sekolah menengah sehari-harinya sehingga penonton dapat memperoleh gambarang mengenai bagaimana perubahan anak menuju masa remaja baik dari segi fisik, kognisi maupun psikososial. Gambaran tersebut menyadarkan tentang pentingnya dampingan dari orang tua untuk melalui masa tersebut serta pemilihan teman yang tepat yang menunjang berkembangnya anak tersebut menjadi pribadi yang baik dan berkembang pada waktunya. Orang dewasa terdekat anak, baik orang tua maupun guru harus dapat memberikan masukan yang baik dan tidak ada pembedaan bagi anak yang telah mengalami pertumbuhan lebih cepat dengan yang lambat. Memberikan pengertian bahwa pubertas akan dialami anak dengan usia yang berbeda-beda dan bagaimana mengatasi probematika seputar dunia remaja.
Analaisis Film Diary Of Wimpy Kids Dengan Teori Perkembangan
mengacu pada pendapat Santrock, Greg dalam film “Diary O of a Wimpy Kids” tergolong pada usia remaja. yaitu 10/12 sampai 18/21tahun. Remaja adalah masa transisi dari anak-anak menuju dewasa yang mencakup perubahan fisik, kognitif dan sosial.
       TEORI JOHN W. SANTROCK
 Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa.   Remaja sebenarnya tidak mempunyaitempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasaatau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Santrock (2003: 26) bahwa remaja diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologs, kognitif, dan sosio-emosional.Menurut santrock, masa remaja adalah suatu masa perubahan. Pada masa remaja terjadi perubahan secara cepat baik fisik maupun psikologis. Ada beberapa perubahan yang terjadi:
    1. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal. Peningkatan emosional ini terjadi dari perubahan fisik terutama hormon yang terjadi pada masa remaja.       Pada masa ini banyak tuntutan yang terjadi, misalnya mereka dituntut untuk tidak lagi bertindak seperti anak-anak mereka harus lebih mandiri dan tanggung jawab.  
    2. Pematangan seksual. Terkadang remaja merasa tidak yakin dan merendahkan kemampuan sendiri akan hal ini. Perubahan fisik yang terjadi secara cepat,baik perubahan internal maupun eksternal pada diri remaja sangat berpengaruh terhadap konsep diri remaja itu sendiri.  
    3. Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan orang lain. Selama masa remaja banyak hal yang menarik bagi dirinya dibawa ke masa kanak-kanak digantikan dengan hal menarik yang baru dan lebih matang. Hal ini dikarenakan adanya rasa tanggung jawab yang besar. Remaja tidak hanya berinteraksi dengan individu berjenis kelamin sama, tetapi lawan jenis dan orang dewasa.
    4.  Perubahan nilai, dimna apa yang mereka anggap penting pada masa kanak-kanak menjadi kurang penting karena sudah mendekati dewasa.
     

 
Karakteristik Remaja
    
  Perkembangan sosial anak telah dimulai sejak bayi, kemudian pada masa kanak-kanak dan selanjutnya pada masa remaja. Hubungan sosial anak pertama-tama masing sangat terbatas dengan orang tuanya dalam kehidupan keluarga, khususnya dengan ibu dan berkembang semakin meluas dengan anggota keluarga lain, teman bermain dan teman sejenis maupun lain jenis. 
Berikut ini akan dijelaskan mengenai hubungan remaja dengan teman sebaya dan orang tua:
1)      Hubungan dengan Teman Sebaya
Menurut Santrock (2003: 219) teman sebaya (peers) adalah anak-anak atau remaja dengan tingkat usia atau tingkat kedewasaan yang sama.
2)      Hubungan dengan Orang Tua
masa remaja perubahan biologis pubertas, perubahan kognitif yang meliputi peningkatan idealism dan penalaran logis, perubahan sosial yang berfokus pada kemandirian dan identitas, perubahan kebijaksanaan pada orang tua, dan harapan-harapan yang dilanggar oleh pihak rang tua dan remaja.awal adalah suatu periode ketika konflik dengan orang tua meningkat melampaui tingkat masa anak-anak. Peningkatan ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu perubahan biologis pubertas, perubahan kognitif yang meliputi peningkatan idealism dan penalaran logis, perubahan sosial yang berfokus pada kemandirian dan identitas, perubahan kebijaksanaan pada orang tua, dan harapan-harapan yang dilanggar oleh pihak rang tua dan remaja