SINOPSIS DAN ANALISIS
FILM “DIARY OF A WIMPY KID”
Greg Heffley (Zachary Gordon) adalah seorang anak sekolah
menengah yang begitu antusias untuk mengetahui bagaimana sekolah barunya
tersebut. Dibandingkan dengan anak dengan usia yang sama, Greg termasuk anak yang
belum mengalami pertumbuhan signifikan, ukuran tubuhnya masih tetap sama
seperti saat ia di sekolah dasar. Ibu Greg memberikan sebuah buku catatan yang
disebutnya sebagai jurnal (diary) agar ia dapat mencatat segala
peristiwa yang ia alami selama sekolah menengah. Sedangkan sang kakak, Rodrick
selalu menakut-nakuti dan memberikan saran-saran yang nampaknya sedikit
mencengangkan bagi Greg, seperti tidak ke kamar mandi sekolah, tidak berteman
dengan Rowley yang menurutnya aneh. Rowley Jefferson (Robert Capron) adalah
teman Greg sejak kecil, ia bertubuh besar, tingginya sama dengan Greg dan
berambut pirang. Greg menganggap Rowley masih anak-anak karena dari cara
berpikirnya dan bagaimana ia berpakaian maupun berperilaku. Greg berpikir ia
dapat dengan mudah menjadi populer dibandingkan Rowley. Sedangkan Fregley
adalah anak yang dianggap paling aneh di sekolah. Melihat usia Greg yang masuk
usia sekolah menengah yakni masa transisi antara anak-anak menuju masa remaja.
Gen yang diwariskan dari orang tua masih mempengaruhi pemikiran dan perilaku
selama masa remaja, tetapi kini gen berinteraksi dengan kondisi-kondisi sosial
dunia remaja (keluarga, teman-teman sebaya, persahabatan, berkencan, dan
pengalaman-pengalaman bersekolah). Relasi dengan orang tua memiliki bentuk yang
berbeda, hubungan dengan teman-teman sebaya yang semakin intim, dan kencan
dilakukan untuk pertama kali, demikian pula penjajakan seksual dan mungkin
hubungan seksual. Pemikiran-pemikiran remaja lebih abstrak dan idealis. Menurut
Piaget, remaja usia 11-15 tahun telah mengalami Pemikiran Operasional Formal,
yakni pemikiran yang lebih abstrak daripada pemikiran seorang anak. Remaja
tidak lagi terbatas pada pengalaman konkret aktual sebagai dasar pemikiran.
Sebaliknya, mereka dapat membangkitkan situasi-situasi khayalan,
kemungkinan-kemungkinan hipotesis, dan penalaran yang benar-benar abstrak
(Santrock, 2002: 7).
Awal masuk sekolah menengah, ia melihat banyak keanehan yang
terjadi di sekolah, seperti berkelahi di koridor, bahkan membuang permen karet
di loker. Ketika pelajaran olah raga, ia bersama Rowley mengandai-andai
peringkat antara 1-200 dirinya di sekolah, ia menganggap dirinya berada
diurutan 19, Rowley berada diposisi 154 sedangkan Fregley berasa diurutan 201.
Terlihat bahwa Greg memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi sehingga ia
berani menempatkan dirinya berada diurutan 19, jauh diatas temannya Rowley dan
Fregley. Ia beranggapan bahwa dirinya mempunyai kemampuan yang lebih baik
dibandingkan teman-temannya.
Kemudian guru olah raga mereka datang dan mengelompokkan
siswanya menjadi dua bagian, siswa dengan badan besar (memakai kaos) dan siswa
dengan tubuh kecil (tanpa menggunakan kaos). Greg dan Rowley masuk dalam
kelompok siswa dengan tubuh kecil dan tanpa menggunakan kaos. Saat kubu yang
tanpa menggunakan kaos dikejar oleh yang menggunakan kaos, Greg dan Rowley pun
lari dan memutuskan bersembunyi, disanalah mereka bertemu Angie (Chloe Moretz).
Disana Angie memberitahu dan menceritakan mengenai masa tranisi karena pada
saat itu Greg dan Rowley tampak membicarakan tentang apa yang mereka alami di
hari pertama mereka di sekolah menengah. Setelah keluar dari persembunyian
mereka, Greg melihat ada sebuah keju busuk di lapangan, kemudian ada seorang
anak yang menceritakan tentang mitos “Cheese Touch”, yakni mitos yang
pertama kali dilakukan oleh Derren Wash dengan menyentuh sebuah keju busuk di
lapangan kemudian ia dijauhi teman-temannya, barang siapa yang disentuh oleh
orang yang telah menyentuh keju tersebut akan dijauhi teman-temannya. Dalam
peristiwa tersebut bisa menjadi bukti bahwa pada usia remaja bisa mulai
berpikir secara abstrak, mitos yang belum pernah diketahui sebelumnya dapat
diterima oleh kognisinya dan ia juga mempercayai mitos tersebut. Selain itu,
ada kejadian yang menarik yakni ketika makan siang di kafetaria sekolah.
Kafetaria menjadi tempat yang menyeramkan dimana hanya orang-orang tertentu
saja yang bisa menempati tempat duduk, dalam arti hanya anak-anak yang dianggap
populer saja yang bisa duduk disana, sedangkan bagi yang tidak dapat tempat
duduk harus makan di dekat tempat sampah. Greg, Rowley dan Fregley tidak
mendapatkan tempat duduk dan mau tidak mau mereka duduk di dekat tempat sampah.
Menurut Santrock, seorang anak yang memiliki julukan atau label berpengaruh
terhadap self esteem, perkembangan emosi dan psikososial anak. Dalam
kasus ini, anak yang populer biasanya memiliki self esteem yang positif
sedangkan anak yang tidak populer memiliki self esteem yang negatif. Ini
menyebabkan mereka menjadi kurang percaya diri, sulit beradaptasi dengan
lingkungan baru maupun kesulitan untuk berkomunikasi.
Mengetahui adiknya Greg dan Rowley tidak mengalami hal yang
baik pada hari pertama masuk sekolah menengah, Rodrick pun menyarankan agar
mereka bisa masuk buku tahunan yakni dengan memberikan kesan atau masuk kelas
favorit. Keesokan harinya ketika melihat pengumuman tentang kelas favorit, Greg
dan Rowley bertemu dengan Patty Farrel. Patty adalah teman kecil Greg yang
pernah dibuat malu dengan mengolok-olok di depan teman-temannya dan menjadi
dendam pada Greg. Ketika pelajaran olah raga, Greg bergulat dengan Patty, Patty
menjadi pemenang karena Greg tidak tahu harus memegang bagian yang mana.
Peristiwa itu diabadikan di majalah sekolah dan membuat Greg malu, peringkatnya
turun menjadi 72. Greg mengatakan untuk mulai merubah gaya berpakaiannya.
Keesokan harinya ia menggunakan kemeja dengan dasi namun Rowley menggunakan
baju yang sama dan mengatakan ingin menjadi sama seperti Greg. Pada masa ini,
remaja mulai mencari sosok yang dianggapnya baik, lebih dari dirinya untuk
ditiru dengan tujuan agar dirinya bisa dianggap keberadaannya dan menjadi
perhatian. Karena sangat malu, Greg berpikir bahwa ini harus mencari teman
baru. Namun ketika ia bercerita pada ibunya, ia mendapatkan pemikiran bahwa ia
tidak perlu mencari teman baru namun ia mungkin perlu merubah penampilan
Rowley. Masa transisi remaja membuat perubahan perubahan biologis yang memicu
peningkatan minat terhadap citra diri (body image) (Santrock, 2002: 7).
Remaja telah menganggap penampilan menjadi hal yang penting karena saat
tersebut mereka mulai menggunakan tubuhnya dengan baik dan mereka juga mulai
tertarik pada lawan jenis. Pada kasus Greg, ia mengenggap penampilan Rowley
yang meniru dan yang masih seperti anak-anak akan merusak citranya. Salah satu
yang nampak yakni keinginan Greg untuk makan banyak agar tubuhnya menjadi cepat
tumbuh besar seperti teman-temannya dan berbahasa seperti anak remaja, yakni
ketika akan bermain menggunakan kata hang out bukan play.
Setelah menyaksikan sebuah tayangan saat pelajaran, Greg pun
mendapat inspirasi untuk membuat kesan dan menjadi terkenal dengan bergabung
Patroli Keamanan bersama Rowley. Setelah resmi menjadi anggota patroli
keamanan, mereka bertemu Angie dan ia mengatakan bahwa patroli kemanan adalah
yang ‘paling rendah’, namun mereka tidak mengindahkan. Ketika bermain bersama,
terjadi kecelakaan sehingga lengan Rowley patah. Mengejutkan, teman wanita di
sekolahnya mendadak menjadi simpatik dan mendekati Rowley, ia pun menjadi
terkenal dan Greg iri. Peringkat Rowley pun naik menjadi nomor 19. Ketika ada
lomba karikatur di sekolah, Greg memutuskan ikut dengn Rowley. Namun ketika
sedang menggambar bersama, Greg mengejek karya Rowley. Pada saat pengumuman,
ternyata Rowley yang menjadi pemenang dan Rowley pun menjadi makin terkenal.
Karena lengannya yang masih dibalut, Rowley tidak dapat
menjalankan tugasnya sebagai patroli keamanan sekolah dan akhirnya Greg
bertugas sendiri. Namun saat bertugas mengantar anak sekolah dasar pulang, anak
remaja yang mengganggunya melintas di jalan dan ia pun panik kemudian menyuruh
anak-anak kecil tersebut masuk dalam lubang untuk bersembunyi. Ia berhasil
mengecoh anak remaja namun aksinya diketahui orang yang rumahnya berada di
seberang jalan, ketika dipanggil Rowley ia pun mengaku kemudian ia kabur agar
orang tersebut tidak tahu bahwa yang sebenarnya itu bukan Rowley melainkan Greg
dan saat itupun sedang hujan deras. Keesokan harinya Rowley dipanggil pengawas
patroli keamanan dan dihukum atas kelalaian tugas yang ia bahkan tidak
mengetahui ia dihukum untuk apa. Melihat temannya dihukum, Greg pun mengatakan
bahwa pelaku sebenarnya adalah dirinya dan ia menganggap hal tersebut hanyalah
lelucon. Namun tidak bagi Rowley, ia sangat marah karena Greg tidak pernah
meminta maaf atas tindakannya terlebih sebelumnya ia telah mematahkan tangan
Rowley. Rowley mengatakan Greg bukan teman yang baik dan mengakhiri
persahabatan mereka. Apa yang dilakukan oleh Greg termasuk the personal
fable, yakni bagian dari egosentrisme remaja yang meliputi perasaan unik
seorang anak remaja (Santrock, 2002: 12). Greg merasa kesalahan yang
dilakukannya bukan hal yang disengaja dan ketenaran yang selama ini didambakannya
bukannya terwujud malah Rowley yang dari awal ia pikir tidak mungkin menjadi
perhatian malah menjadi terkenal melebihi dirinya. Ia berpikir bahwa apa yang
dia rasakan, kekecewaan tersebut hanya ia yang merasakan bahkan orang lain
tidak tahu bagaimana rasanya, oleh karena itu ia awalnya tidak ingin berbaikan
dengan Rowley. Sampai akhirnya ia mengetahui Rowley memiliki teman dekat
bernama Collins.
Saat acara lomba tari dengan ibu, Greg bertemu Rowley. Ibu
Greg menyarankan untuk berbaikan, Greg pun menyetujuinya. Namun rencana
berbaikan tersebut urung dilakukan karen ada Collins yang menghalangi rencana
Greg untuk berbaikan dengan Rowley. Keesokan harinya di sekolah, Rowley
menghampiri Greg di lapangan. Bukannya berbaikan namun mereka malah berdebat
mengenai games dan mereka malah semakin bertengkar. Namun tiba-tiba anak
remaja yang mengejar mereka saat Hallowen datang dan mengancam akan menghajar
mereka. Anak remaja tersebut menyuruh Rowley memakan keju busuk yang melegenda
(cheese touch), karena terdesak ia pun memakannya kemudian teman-teman
sekolahnya pun berhamburan untuk melihat keributan apa yang terjadi. Mengetahui
keju tersebut telah dimakan, mereka bertanya siapa yang memakan keju tersebut,
tiba-tiba Greg mengaku sebagai orang yang memakannya. Greg kemudian mengatakan
dengan jujur dengan kehidupan di sekolahnya yang ‘aneh’, ia pun mengajak
teman-temannya untuk melakukan hal normal dan melupakan mitos tersebut tapi
teman-temannya tidak peduli dan berlari agar tidak terkena cheese touch yang
dibawa Greg.Tahun pertama di sekolah menengah pertama telah dilalui oleh Greg.
Buku tahunan pertamanya pun telah keluar. Greg berhasil masuk kelas favorit
seperti yang ia dambakan yakni menjadi populer meskipun sebelumnya dilalui
dengan kejadian-kejadian yang tidak menyenangkan. Dan ia kembali berteman baik
dengan Rowley dan Angie.
Film ini adalah salah
satu film yang menggambarkan tentang masa transisi anak menuju remaja. Apa yang
ditampilkan tidak berlebihan dan berdasarkan kehidupan anak sekolah menengah
sehari-harinya sehingga penonton dapat memperoleh gambarang mengenai bagaimana
perubahan anak menuju masa remaja baik dari segi fisik, kognisi maupun
psikososial. Gambaran tersebut menyadarkan tentang pentingnya dampingan dari
orang tua untuk melalui masa tersebut serta pemilihan teman yang tepat yang
menunjang berkembangnya anak tersebut menjadi pribadi yang baik dan berkembang
pada waktunya. Orang dewasa terdekat anak, baik orang tua maupun guru harus
dapat memberikan masukan yang baik dan tidak ada pembedaan bagi anak yang telah
mengalami pertumbuhan lebih cepat dengan yang lambat. Memberikan pengertian
bahwa pubertas akan dialami anak dengan usia yang berbeda-beda dan
bagaimana mengatasi probematika seputar dunia remaja.
Analaisis Film Diary Of
Wimpy Kids Dengan Teori Perkembangan
mengacu pada pendapat Santrock, Greg dalam film “Diary O of a Wimpy Kids”
tergolong pada usia remaja. yaitu 10/12 sampai 18/21tahun. Remaja adalah masa
transisi dari anak-anak menuju dewasa yang mencakup perubahan fisik, kognitif dan
sosial.
TEORI JOHN W. SANTROCK
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau
tumbuh menjadi dewasa. Remaja
sebenarnya tidak mempunyaitempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak
tetapi tidak juga golongan dewasaatau tua. Seperti yang dikemukakan oleh
Santrock (2003: 26) bahwa remaja diartikan sebagai masa perkembangan transisi
antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologs, kognitif, dan
sosio-emosional.Menurut santrock, masa remaja adalah suatu masa perubahan. Pada
masa remaja terjadi perubahan secara cepat baik fisik maupun psikologis. Ada
beberapa perubahan yang terjadi:
- Peningkatan
emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal. Peningkatan
emosional ini terjadi dari perubahan fisik terutama hormon yang terjadi
pada masa remaja. Pada masa ini banyak
tuntutan yang terjadi, misalnya mereka dituntut untuk tidak lagi
bertindak seperti anak-anak mereka harus lebih mandiri dan tanggung
jawab.
- Pematangan
seksual. Terkadang remaja merasa tidak yakin dan merendahkan kemampuan
sendiri akan hal ini. Perubahan fisik yang terjadi secara cepat,baik
perubahan internal maupun eksternal pada diri remaja sangat berpengaruh
terhadap konsep diri remaja itu sendiri.
- Perubahan
dalam hal yang menarik bagi dirinya dan orang lain. Selama masa remaja
banyak hal yang menarik bagi dirinya dibawa ke masa kanak-kanak
digantikan dengan hal menarik yang baru dan lebih matang. Hal ini
dikarenakan adanya rasa tanggung jawab yang besar. Remaja tidak hanya
berinteraksi dengan individu berjenis kelamin sama, tetapi lawan jenis
dan orang dewasa.
- Perubahan
nilai, dimna apa yang mereka anggap penting pada masa kanak-kanak menjadi
kurang penting karena sudah mendekati dewasa.

Karakteristik Remaja
Perkembangan sosial anak telah dimulai sejak bayi, kemudian pada masa
kanak-kanak dan selanjutnya pada masa remaja. Hubungan sosial anak pertama-tama
masing sangat terbatas dengan orang tuanya dalam kehidupan keluarga, khususnya
dengan ibu dan berkembang semakin meluas dengan anggota keluarga lain, teman
bermain dan teman sejenis maupun lain jenis.
Berikut
ini akan dijelaskan mengenai hubungan remaja dengan teman sebaya dan orang tua:
1)
Hubungan dengan Teman Sebaya
Menurut
Santrock (2003: 219) teman sebaya (peers) adalah anak-anak atau remaja dengan tingkat usia atau tingkat kedewasaan yang sama.
2)
Hubungan dengan Orang Tua
masa
remaja perubahan biologis pubertas, perubahan kognitif yang meliputi
peningkatan idealism dan penalaran logis, perubahan sosial yang berfokus pada
kemandirian dan identitas, perubahan kebijaksanaan pada orang tua, dan
harapan-harapan yang dilanggar oleh pihak rang tua dan remaja.awal adalah suatu
periode ketika konflik dengan orang tua meningkat melampaui tingkat masa
anak-anak. Peningkatan ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu perubahan biologis pubertas,
perubahan kognitif yang meliputi peningkatan idealism dan penalaran logis, perubahan
sosial yang berfokus pada kemandirian dan identitas, perubahan kebijaksanaan
pada orang tua, dan harapan-harapan yang dilanggar oleh pihak rang tua dan
remaja