Jumat, 06 Juli 2012

PSIKOLOGI ANAK

 
SINOPSIS DAN ANALISIS FILM “DIARY OF A WIMPY KID”
Greg Heffley (Zachary Gordon) adalah seorang anak sekolah menengah yang begitu antusias untuk mengetahui bagaimana sekolah barunya tersebut. Dibandingkan dengan anak dengan usia yang sama, Greg termasuk anak yang belum mengalami pertumbuhan signifikan, ukuran tubuhnya masih tetap sama seperti saat ia di sekolah dasar. Ibu Greg memberikan sebuah buku catatan yang disebutnya sebagai jurnal (diary) agar ia dapat mencatat segala peristiwa yang ia alami selama sekolah menengah. Sedangkan sang kakak, Rodrick selalu menakut-nakuti dan memberikan saran-saran yang nampaknya sedikit mencengangkan bagi Greg, seperti tidak ke kamar mandi sekolah, tidak berteman dengan Rowley yang menurutnya aneh. Rowley Jefferson (Robert Capron) adalah teman Greg sejak kecil, ia bertubuh besar, tingginya sama dengan Greg dan berambut pirang. Greg menganggap Rowley masih anak-anak karena dari cara berpikirnya dan bagaimana ia berpakaian maupun berperilaku. Greg berpikir ia dapat dengan mudah menjadi populer dibandingkan Rowley. Sedangkan Fregley adalah anak yang dianggap paling aneh di sekolah. Melihat usia Greg yang masuk usia sekolah menengah yakni masa transisi antara anak-anak menuju masa remaja. Gen yang diwariskan dari orang tua masih mempengaruhi pemikiran dan perilaku selama masa remaja, tetapi kini gen berinteraksi dengan kondisi-kondisi sosial dunia remaja (keluarga, teman-teman sebaya, persahabatan, berkencan, dan pengalaman-pengalaman bersekolah). Relasi dengan orang tua memiliki bentuk yang berbeda, hubungan dengan teman-teman sebaya yang semakin intim, dan kencan dilakukan untuk pertama kali, demikian pula penjajakan seksual dan mungkin hubungan seksual. Pemikiran-pemikiran remaja lebih abstrak dan idealis. Menurut Piaget, remaja usia 11-15 tahun telah mengalami Pemikiran Operasional Formal, yakni pemikiran yang lebih abstrak daripada pemikiran seorang anak. Remaja tidak lagi terbatas pada pengalaman konkret aktual sebagai dasar pemikiran. Sebaliknya, mereka dapat membangkitkan situasi-situasi khayalan, kemungkinan-kemungkinan hipotesis, dan penalaran yang benar-benar abstrak (Santrock, 2002: 7).
Awal masuk sekolah menengah, ia melihat banyak keanehan yang terjadi di sekolah, seperti berkelahi di koridor, bahkan membuang permen karet di loker. Ketika pelajaran olah raga, ia bersama Rowley mengandai-andai peringkat antara 1-200 dirinya di sekolah, ia menganggap dirinya berada diurutan 19, Rowley berada diposisi 154 sedangkan Fregley berasa diurutan 201. Terlihat bahwa Greg memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi sehingga ia berani menempatkan dirinya berada diurutan 19, jauh diatas temannya Rowley dan Fregley. Ia beranggapan bahwa dirinya mempunyai kemampuan yang lebih baik dibandingkan teman-temannya.
Kemudian guru olah raga mereka datang dan mengelompokkan siswanya menjadi dua bagian, siswa dengan badan besar (memakai kaos) dan siswa dengan tubuh kecil (tanpa menggunakan kaos). Greg dan Rowley masuk dalam kelompok siswa dengan tubuh kecil dan tanpa menggunakan kaos. Saat kubu yang tanpa menggunakan kaos dikejar oleh yang menggunakan kaos, Greg dan Rowley pun lari dan memutuskan bersembunyi, disanalah mereka bertemu Angie (Chloe Moretz). Disana Angie memberitahu dan menceritakan mengenai masa tranisi karena pada saat itu Greg dan Rowley tampak membicarakan tentang apa yang mereka alami di hari pertama mereka di sekolah menengah. Setelah keluar dari persembunyian mereka, Greg melihat ada sebuah keju busuk di lapangan, kemudian ada seorang anak yang menceritakan tentang mitos “Cheese Touch”, yakni mitos yang pertama kali dilakukan oleh Derren Wash dengan menyentuh sebuah keju busuk di lapangan kemudian ia dijauhi teman-temannya, barang siapa yang disentuh oleh orang yang telah menyentuh keju tersebut akan dijauhi teman-temannya. Dalam peristiwa tersebut bisa menjadi bukti bahwa pada usia remaja bisa mulai berpikir secara abstrak, mitos yang belum pernah diketahui sebelumnya dapat diterima oleh kognisinya dan ia juga mempercayai mitos tersebut. Selain itu, ada kejadian yang menarik yakni ketika makan siang di kafetaria sekolah. Kafetaria menjadi tempat yang menyeramkan dimana hanya orang-orang tertentu saja yang bisa menempati tempat duduk, dalam arti hanya anak-anak yang dianggap populer saja yang bisa duduk disana, sedangkan bagi yang tidak dapat tempat duduk harus makan di dekat tempat sampah. Greg, Rowley dan Fregley tidak mendapatkan tempat duduk dan mau tidak mau mereka duduk di dekat tempat sampah. Menurut Santrock, seorang anak yang memiliki julukan atau label berpengaruh terhadap self esteem, perkembangan emosi dan psikososial anak. Dalam kasus ini, anak yang populer biasanya memiliki self esteem yang positif sedangkan anak yang tidak populer memiliki self esteem yang negatif. Ini menyebabkan mereka menjadi kurang percaya diri, sulit beradaptasi dengan lingkungan baru maupun kesulitan untuk berkomunikasi.

Mengetahui adiknya Greg dan Rowley tidak mengalami hal yang baik pada hari pertama masuk sekolah menengah, Rodrick pun menyarankan agar mereka bisa masuk buku tahunan yakni dengan memberikan kesan atau masuk kelas favorit. Keesokan harinya ketika melihat pengumuman tentang kelas favorit, Greg dan Rowley bertemu dengan Patty Farrel. Patty adalah teman kecil Greg yang pernah dibuat malu dengan mengolok-olok di depan teman-temannya dan menjadi dendam pada Greg. Ketika pelajaran olah raga, Greg bergulat dengan Patty, Patty menjadi pemenang karena Greg tidak tahu harus memegang bagian yang mana. Peristiwa itu diabadikan di majalah sekolah dan membuat Greg malu, peringkatnya turun menjadi 72. Greg mengatakan untuk mulai merubah gaya berpakaiannya. Keesokan harinya ia menggunakan kemeja dengan dasi namun Rowley menggunakan baju yang sama dan mengatakan ingin menjadi sama seperti Greg. Pada masa ini, remaja mulai mencari sosok yang dianggapnya baik, lebih dari dirinya untuk ditiru dengan tujuan agar dirinya bisa dianggap keberadaannya dan menjadi perhatian. Karena sangat malu, Greg berpikir bahwa ini harus mencari teman baru. Namun ketika ia bercerita pada ibunya, ia mendapatkan pemikiran bahwa ia tidak perlu mencari teman baru namun ia mungkin perlu merubah penampilan Rowley. Masa transisi remaja membuat perubahan perubahan biologis yang memicu peningkatan minat terhadap citra diri (body image) (Santrock, 2002: 7). Remaja telah menganggap penampilan menjadi hal yang penting karena saat tersebut mereka mulai menggunakan tubuhnya dengan baik dan mereka juga mulai tertarik pada lawan jenis. Pada kasus Greg, ia mengenggap penampilan Rowley yang meniru dan yang masih seperti anak-anak akan merusak citranya. Salah satu yang nampak yakni keinginan Greg untuk makan banyak agar tubuhnya menjadi cepat tumbuh besar seperti teman-temannya dan berbahasa seperti anak remaja, yakni ketika akan bermain menggunakan kata hang out bukan play.
Setelah menyaksikan sebuah tayangan saat pelajaran, Greg pun mendapat inspirasi untuk membuat kesan dan menjadi terkenal dengan bergabung Patroli Keamanan bersama Rowley. Setelah resmi menjadi anggota patroli keamanan, mereka bertemu Angie dan ia mengatakan bahwa patroli kemanan adalah yang ‘paling rendah’, namun mereka tidak mengindahkan. Ketika bermain bersama, terjadi kecelakaan sehingga lengan Rowley patah. Mengejutkan, teman wanita di sekolahnya mendadak menjadi simpatik dan mendekati Rowley, ia pun menjadi terkenal dan Greg iri. Peringkat Rowley pun naik menjadi nomor 19. Ketika ada lomba karikatur di sekolah, Greg memutuskan ikut dengn Rowley. Namun ketika sedang menggambar bersama, Greg mengejek karya Rowley. Pada saat pengumuman, ternyata Rowley yang menjadi pemenang dan Rowley pun menjadi makin terkenal.
Karena lengannya yang masih dibalut, Rowley tidak dapat menjalankan tugasnya sebagai patroli keamanan sekolah dan akhirnya Greg bertugas sendiri. Namun saat bertugas mengantar anak sekolah dasar pulang, anak remaja yang mengganggunya melintas di jalan dan ia pun panik kemudian menyuruh anak-anak kecil tersebut masuk dalam lubang untuk bersembunyi. Ia berhasil mengecoh anak remaja namun aksinya diketahui orang yang rumahnya berada di seberang jalan, ketika dipanggil Rowley ia pun mengaku kemudian ia kabur agar orang tersebut tidak tahu bahwa yang sebenarnya itu bukan Rowley melainkan Greg dan saat itupun sedang hujan deras. Keesokan harinya Rowley dipanggil pengawas patroli keamanan dan dihukum atas kelalaian tugas yang ia bahkan tidak mengetahui ia dihukum untuk apa. Melihat temannya dihukum, Greg pun mengatakan bahwa pelaku sebenarnya adalah dirinya dan ia menganggap hal tersebut hanyalah lelucon. Namun tidak bagi Rowley, ia sangat marah karena Greg tidak pernah meminta maaf atas tindakannya terlebih sebelumnya ia telah mematahkan tangan Rowley. Rowley mengatakan Greg bukan teman yang baik dan mengakhiri persahabatan mereka. Apa yang dilakukan oleh Greg termasuk the personal fable, yakni bagian dari egosentrisme remaja yang meliputi perasaan unik seorang anak remaja (Santrock, 2002: 12). Greg merasa kesalahan yang dilakukannya bukan hal yang disengaja dan ketenaran yang selama ini didambakannya bukannya terwujud malah Rowley yang dari awal ia pikir tidak mungkin menjadi perhatian malah menjadi terkenal melebihi dirinya. Ia berpikir bahwa apa yang dia rasakan, kekecewaan tersebut hanya ia yang merasakan bahkan orang lain tidak tahu bagaimana rasanya, oleh karena itu ia awalnya tidak ingin berbaikan dengan Rowley. Sampai akhirnya ia mengetahui Rowley memiliki teman dekat bernama Collins.
Saat acara lomba tari dengan ibu, Greg bertemu Rowley. Ibu Greg menyarankan untuk berbaikan, Greg pun menyetujuinya. Namun rencana berbaikan tersebut urung dilakukan karen ada Collins yang menghalangi rencana Greg untuk berbaikan dengan Rowley. Keesokan harinya di sekolah, Rowley menghampiri Greg di lapangan. Bukannya berbaikan namun mereka malah berdebat mengenai games dan mereka malah semakin bertengkar. Namun tiba-tiba anak remaja yang mengejar mereka saat Hallowen datang dan mengancam akan menghajar mereka. Anak remaja tersebut menyuruh Rowley memakan keju busuk yang melegenda (cheese touch), karena terdesak ia pun memakannya kemudian teman-teman sekolahnya pun berhamburan untuk melihat keributan apa yang terjadi. Mengetahui keju tersebut telah dimakan, mereka bertanya siapa yang memakan keju tersebut, tiba-tiba Greg mengaku sebagai orang yang memakannya. Greg kemudian mengatakan dengan jujur dengan kehidupan di sekolahnya yang ‘aneh’, ia pun mengajak teman-temannya untuk melakukan hal normal dan melupakan mitos tersebut tapi teman-temannya tidak peduli dan berlari agar tidak terkena cheese touch yang dibawa Greg.Tahun pertama di sekolah menengah pertama telah dilalui oleh Greg. Buku tahunan pertamanya pun telah keluar. Greg berhasil masuk kelas favorit seperti yang ia dambakan yakni menjadi populer meskipun sebelumnya dilalui dengan kejadian-kejadian yang tidak menyenangkan. Dan ia kembali berteman baik dengan Rowley dan Angie.
Film ini adalah salah satu film yang menggambarkan tentang masa transisi anak menuju remaja. Apa yang ditampilkan tidak berlebihan dan berdasarkan kehidupan anak sekolah menengah sehari-harinya sehingga penonton dapat memperoleh gambarang mengenai bagaimana perubahan anak menuju masa remaja baik dari segi fisik, kognisi maupun psikososial. Gambaran tersebut menyadarkan tentang pentingnya dampingan dari orang tua untuk melalui masa tersebut serta pemilihan teman yang tepat yang menunjang berkembangnya anak tersebut menjadi pribadi yang baik dan berkembang pada waktunya. Orang dewasa terdekat anak, baik orang tua maupun guru harus dapat memberikan masukan yang baik dan tidak ada pembedaan bagi anak yang telah mengalami pertumbuhan lebih cepat dengan yang lambat. Memberikan pengertian bahwa pubertas akan dialami anak dengan usia yang berbeda-beda dan bagaimana mengatasi probematika seputar dunia remaja.
Analaisis Film Diary Of Wimpy Kids Dengan Teori Perkembangan
mengacu pada pendapat Santrock, Greg dalam film “Diary O of a Wimpy Kids” tergolong pada usia remaja. yaitu 10/12 sampai 18/21tahun. Remaja adalah masa transisi dari anak-anak menuju dewasa yang mencakup perubahan fisik, kognitif dan sosial.
       TEORI JOHN W. SANTROCK
 Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa.   Remaja sebenarnya tidak mempunyaitempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasaatau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Santrock (2003: 26) bahwa remaja diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologs, kognitif, dan sosio-emosional.Menurut santrock, masa remaja adalah suatu masa perubahan. Pada masa remaja terjadi perubahan secara cepat baik fisik maupun psikologis. Ada beberapa perubahan yang terjadi:
    1. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal. Peningkatan emosional ini terjadi dari perubahan fisik terutama hormon yang terjadi pada masa remaja.       Pada masa ini banyak tuntutan yang terjadi, misalnya mereka dituntut untuk tidak lagi bertindak seperti anak-anak mereka harus lebih mandiri dan tanggung jawab.  
    2. Pematangan seksual. Terkadang remaja merasa tidak yakin dan merendahkan kemampuan sendiri akan hal ini. Perubahan fisik yang terjadi secara cepat,baik perubahan internal maupun eksternal pada diri remaja sangat berpengaruh terhadap konsep diri remaja itu sendiri.  
    3. Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan orang lain. Selama masa remaja banyak hal yang menarik bagi dirinya dibawa ke masa kanak-kanak digantikan dengan hal menarik yang baru dan lebih matang. Hal ini dikarenakan adanya rasa tanggung jawab yang besar. Remaja tidak hanya berinteraksi dengan individu berjenis kelamin sama, tetapi lawan jenis dan orang dewasa.
    4.  Perubahan nilai, dimna apa yang mereka anggap penting pada masa kanak-kanak menjadi kurang penting karena sudah mendekati dewasa.
     

 
Karakteristik Remaja
    
  Perkembangan sosial anak telah dimulai sejak bayi, kemudian pada masa kanak-kanak dan selanjutnya pada masa remaja. Hubungan sosial anak pertama-tama masing sangat terbatas dengan orang tuanya dalam kehidupan keluarga, khususnya dengan ibu dan berkembang semakin meluas dengan anggota keluarga lain, teman bermain dan teman sejenis maupun lain jenis. 
Berikut ini akan dijelaskan mengenai hubungan remaja dengan teman sebaya dan orang tua:
1)      Hubungan dengan Teman Sebaya
Menurut Santrock (2003: 219) teman sebaya (peers) adalah anak-anak atau remaja dengan tingkat usia atau tingkat kedewasaan yang sama.
2)      Hubungan dengan Orang Tua
masa remaja perubahan biologis pubertas, perubahan kognitif yang meliputi peningkatan idealism dan penalaran logis, perubahan sosial yang berfokus pada kemandirian dan identitas, perubahan kebijaksanaan pada orang tua, dan harapan-harapan yang dilanggar oleh pihak rang tua dan remaja.awal adalah suatu periode ketika konflik dengan orang tua meningkat melampaui tingkat masa anak-anak. Peningkatan ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu perubahan biologis pubertas, perubahan kognitif yang meliputi peningkatan idealism dan penalaran logis, perubahan sosial yang berfokus pada kemandirian dan identitas, perubahan kebijaksanaan pada orang tua, dan harapan-harapan yang dilanggar oleh pihak rang tua dan remaja